Bloggy, nah kita bahas bahas yuk tentang global warming
Hmm istilah Pemanasan Global mungkin udah teramat sering kita dengar. Tapi apa sih yang disebut dengan pemanasan global itu sendiri?
Pemanasan global adalah pemanasan suhu udara di bumi. Penyebab menaiknya suhu udara di bumi ini tak lain dan tak bukan karena kita! Ya, para manusia yang sebagian besar tidak peduli dengan planet tempat tinggalnya sendiri. Yang dengan entengnya membuat produksi gas karbondioksida dan gas CFC (Cloro Flouro Carbon) berlebih. Tentu saja kita tak menyadari apa yang kita lakukan dan apa dampaknya bagi kehudupan kita.
Penipisan ozon di bumi dikarenakan gas karbondioksida dan gas CFC yang tak dapat dinetralkan, karena gas tersebut sudah membludak sedangkan penetralisirnya yang tak lain adalah pohon juga menipis karena pembalakan hutan secara besar-besaran.
Produksi gas karbondioksida dan gas CFC besar-besaran dikarenakan beberapa sebab. Diantaranya : pemakaian sprayer yang biasanya didominasi oleh para perempuan yang banyak memakai hair sprayer, para kaum muda yang main semprot menggambar di dinding kosong dengan pilox. Gas CFC juga terdapat pada obat nyamuk semprot, dan beberapa jenis parfum. Pemakaian AC (Air Conditioner) yang tidak mengenal waktu, dan bahkan dibiarkan menyala dalam ruangan yang kosong. Pemakaian kendaraan bermotor yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya tanpa ada pepohonan yang dapat menyaring polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor itu.
Kita bisa rasakan dampaknya saat ini juga. Dulu, musim kemarau dan musim penghujan teratur siklusnya, yaitu enam bulan. Tapi, lihatlah hari ini. Jika pagi ini cerah, awan putih dan langit biru beda pula sore harinya, bisa saja tiba-tiba langit berubah kelam dan awan hitam bermunculan.
Hal kecil yang kita perbuat, akan berdampak besar pada lingkungan kita. Nggak percaya? Coba kita simak lebih lanjut.
Mungkin ada sebagian dari kita yang berpikir bahwa pemakaian satu unit AC di rumah kita tidak akan berpengaruh bagi kenaikan suhu udara di bumi. Coba kita pikirkan ulang, jika satu rumah memasang satu unit AC di dalamnya, maka berapa unit AC yang akan terpasang pada rumah-rumah di Yogyakarta, di Indonesia, bahkan di dunia. Jika sudah begitu, gas akan berkumpul di suatu tempat. Berpegang pada prinsip udara yang berpindah dari suhu bertekanan tinggi ke suhu yang bertekanan rendah, kutub yang akan jadi tempat ‘nongkrong’ para gas tersebut. Bongkahan-bongkahan es raksasa yang mendiami kutub perlahan akan mencair akibat tingginya suhu udara. Jika air dari bongkahan es raksasa itu menyebar ke seluruh penjuru bumi, maka dapat dipastikan sebagian pulau akan terendam.
Nah, jika kelak tak ada lagi tempat untuk berpijak, planet mana lagi yang akan kita huni?
Kita tidak dapat mengandaikan dapat tinggal di atas air untuk selamanya kan? Sampai sekarang pun para ilmuwan juga masih belum menemukan planet yang dapat ditinggali. Yang menghasilkan sumber air, terdapat pelindung udara, dan tanah yang gembur yang dapat ditanami. Oleh karena itu, sayangi tempat tinggal kita, sayangi planet kita.
Ternyata, perubahan kecil yang berdampak besar itu benar-benar nyata. Mulailah dari diri kita, dari keluarga kita, dari lingkungan kita untuk membuat perubahan tersebut. Tanamlah tumbuhan perindang di lingkungan kita, kurangi penggunaan sprayer, nyalakan AC bila sangat diperlukan, dan pakailah kendaraan bermotor bila perlu. Kita masyarakat Yogyakarta, ayo SEGOSEGAWE!
Kita diwariskan bumi yang indah, bersih dan sehat oleh leluhur kita. Apakah kita tega mewariskan bumi yang rusak, dan sakit kepada anak cucu kita? Hanya kita yang dapat menjawabnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar